NUSAKAMBANGAN - Masjid At-Tawwabun di Lapas Permisan menjadi saksi atas sebuah pembinaan kerohanian Islam yang berkesan. Acara yang diisi oleh ustadz Sahlan Nasir dari BAZMA Cilacap ini berhasil memberikan pencerahan kepada warga binaan Pemasyarakatan muslim tentang makna peristiwa hijrah dalam agama Islam, Selasa (08/08).
Dalam ceramahnya, Ustadz Sahlan Nasir menjelaskan materi yang diambil dari peristiwa hijrah, ketika Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat hijrah ke Madinah demi menjalankan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Dalam pengajaran ini, beliau menegaskan bahwa hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga sebuah pengorbanan untuk meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, ustadz Sahlan Nasir mengambil kesimpulan penting: "Orang-orang yang berhijrah adalah orang-orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah atasnya." Poin ini dijabarkan dalam ceramah beliau dengan penekanan pada pentingnya menjauhi segala larangan dan ketaatan kepada ajaran agama.
Para warga binaan yang hadir dalam acara ini terlihat mendengarkan dengan penuh perhatian. Dengan tatap mata yang tajam, mereka merenungkan arti dari hijrah dan betapa pentingnya meninggalkan perilaku-perilaku yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.
Ustadz Sahlan Nasir, dalam akhir ceramahnya, memberikan kesimpulan yang menginspirasi, "Kita semua bisa berhijrah, bukan hanya dalam arti perpindahan tempat, tetapi juga dalam memperbaiki diri dan menjalani hidup sesuai ajaran agama. Orang yang berhijrah dalam makna ini adalah mereka yang selalu berusaha menjauhi dosa dan larangan Allah, menuju jalan yang benar."
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
Dengan harapannya, pembinaan kerohanian seperti ini akan terus memberikan dampak positif bagi para warga binaan, membantu mereka memperbaiki diri dan menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan taqwa.